Profesionalisme
Definisi Profesionalisme
Profesionalisme atau professionalism merupakan
kata keterangan yang secara garis besar menunjuk kepada sifat profesi
(tingkatannya). Di dalam profesionalisme itu terdapat keterampilan, penilaian
yang baik, dan perilaku sopan yang diharapkan dari seseorang yang dilatih untuk
melakukan pekerjaan dengan baik. Di sinilah orang-orang yang profesional akan
sangat berbeda dengan orang-orang yang tidak profesional meskipun dalam
pekerjaan yang sama atau bekerja dalam suatu ruang yang sama (faktor
profesionalisme).
Profesionalisme adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya secara baik dan benar dan juga komitmen dari para anggota dari sebuah
profesi untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan.
Ciri-Ciri Profesionalisme
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong
dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme
didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu
menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha
mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan
mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian
tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku
yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2.
Meningkatkan dan memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk
selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku
profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya
penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup
harian, hubungan dengan individu lainnya.
3.
Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang
dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4. Mengejar
kualiti dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan
profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu
memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.
Peranan Etika Profesi dalam
Bidang Teknik Industri
Suatu
penguasaan pengetahuan di bidang tertentu disebut juga kepakaran. Ada juga
yang mengatakan bahwa kepakaran merupakan pemahaman yang luas dari tugas atau
pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan
pengalaman. Sedangkan kepakaran seorang sarjana teknik industri dapat
dikatakan sebagai keahlian khusus (kompetensi) yang harus dimiliki seorang
sarjana teknik industri. Seorang professional teknik industri seringkali
membanggakan kompetensinya dalam berbagai hal mulai dari proses perancangan
produk, perancangan tata-cara kerja sampai dengan mengembangkan konsep-konsep
strategis untuk mengembangkan kinerja industri.
Pada dasarnya, ilmu Teknik
Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang profesi, yaitu :
1. Sistem
Manufaktur. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk
peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral (manusia,
mesin, material, energi, dan informasi) melalui proses perancangan,
perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan
menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.
2. Bidang
keahlian Manajemen Industri. Bidang ini cenderung bergerak ke arah
persoalan-persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi
seringkali sudah tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di
lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen produksi/industri; melainkan
sudah beranjak ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik.
3. Bidang
keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi. Bidang ini memanfaatkan pendekatan
Teknik Industri untuk meningkatkan daya saing sistem integral (tenaga kerja,
bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur) yang berinteraksi
dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah.
Etika
menjadi atribut pembeda yang membedakan antara manusia dengan mahluk hidup yang
lainnya. Manusia dikatakan sebagai mahluk yang memiliki sebuah derajat yang
tinggi di dunia ini, salah satunya karena adanya etika. Berikut ini adalah
salah satu contoh etika yang telah disepakati oleh suatu organisasi yaitu
tentang kode etik seorang sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri.
Semoga menjadi contoh untuk kita semua.
Untuk
lebih menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen
Industri Indonesia dalam operasionalisasi sesuai bidang masing-masing, dan
sadar sepenuhnya akan tanggung jawab sebagai warga negara maupun sebagai
sarjana, akan panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia
maka kami Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih
mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat. Selaras dengan
dasar negara yaitu “PANCASILA” maka disusunlah kode etik profesi berikut ini
yang harus dipegang dengan keyakinan bahwa penyimpangan darinya merupakan
pencemaran kehormatan dan martabat Sarjana Teknik dan Manajemen Industri
Indonesia.
PASAL 1:
Dalam melaksanakan tugas
yang dipercayakan kepadanya Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan
selalu mengerahkan segala kemampuan dan pengalamannya untuk selalu berupaya
mencapai hasil yang terbaik didalam keluhuran budi dan kemanfaatan masyarakat
luas secara bertanggung jawab.
PASAL 2:
Dalam melaksanakan tugas
yang melibatkan disiplin dan pengetahuan lain, Sarjana Teknik Industri dan
Manajemen Indutstri akan senatiasa menghormati dan menghargai keterlibatan
mereka, dan akan selalu mendayagunakan disiplin Teknik Indutri dan Manajemen
Industri akan dapat lebih dioptimalkan dalam upaya mencapai hasil terbaik.
PASAL 3:
Sarjana Teknik Industri dan
Manajemen Industri bertanggung jawab atas pengembangan keilmuan dan
penerapannya dimasyarakat, dan akan selalu berupaya agar tercapai kondisi yang
efisien dan optimal dalam segenap upaya bagi perbaikan dalam pembangunan dan
pemeliharaan sistem.
PASAL 4:
Sarjana Teknik Industri dan
Manajemen Industri mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dan di dalam melaksanakan
tugasnya tidak akan melakukan perbuatan tidak jujur, mencemarkan atau merugikan
sesama rekan sekerja.
PASAL 5:
Sarjana Teknik Industri dan
Manajemen Industri akan selalu bersikap dan bertindak bijaksana terhadap sesama
rekannya dan terutama kepada rekan mudanya; selalu mengusahakan kemajuan untuk
meningkatkan kemampuan dan kecakapan, bagi dirinya pribadi, bagi masyarakat
maupun bagi pengebangan Teknik Industri dan Manajemen Industri di Indonesia
Bidang
keahlian teknik industry pada Sistem Manufaktur terdiri dari Production
Engineer/Officer/Manager, Facility Layout and Plant Designer, Product Design
and Development, PPIC Officer/Manager, Maintenance Office/Manager. Bidang
keahlian Manajemen Industri terdiri dari Business Excellence Team, Standard and
Procedure Development Officer, Marketing Manager, QA (Quality Assurance)
Officer/Director, Process Planner, Operations Staff until Directors. Bidang
keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi terdiri dari Plant Energy Manager,
Building/Facility Energy Manager, Utility Energy Auditor, Utility Energy
Analyst, Consulting Energy Engineer/Manager, DSM Auditor/Manager.
Daftar Pustaka:
1. http://sumberfkip.blogspot.co.id/2015/09/Pengertian-Profesionalisme_84.html
4. https://suparman11.wordpress.com/2016/05/01/etika-profesi-dalam-bidang-teknik-industri/
Komentar
Posting Komentar